Perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan untuk mengadopsi teknologi baru untuk mendukung layanan pendidikan yang berkualitas. Proses adaptasi teknologi baru pada PT bejalan relatif lambat, salah satunya dikarenakan mahalnya pengadaan infrastruktur IT. Transformasi yang dilakukan membutuhkan biaya dan investasi yang sangat besar yang tentu saja sulit untuk dipenuhi oleh kebanyakan perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai keterbatasan dana. Dana hibah dari pemerintah juga dirasa tidak cukup dan tidak semua dana hibah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk infrastruktur IT. Dengan kondisi finansial yang terbatas departemen IT dari perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk mengelola dan megalokasikan anggaran secara efektif dan efisien
Beberapa tahun terakhir konsep Cloud Computing sudah banyak menarik minat dunia industri dan pendidikan. Solusi berbasis cloud sepertinya menjadi kunci bagi organisasi IT yang mempunyai masalah keterbatasan anggaran (Teng & Magoules, 2010). Cloud Computing merupakan paradigma yang baru dalam komputasi terdistribusi menyajikan banyak ide, konsep, teknologi, dan tipe arsitektur yang disajikan secara service-oriented.
Menurut Foster Cloud Computing adalah “Paradigma komputasi terdistribusi dalam skala yang besar yang dilatar belakangi oleh faktor ekonomi, yang mana berisi kumpulan dari virtualisasi abstrak, skalabilitas yang dinamis, pengaturan kekuatan komputasi, tempat penyimpanan, platform, dan layanan yang dapat diakses sesuai dengan kebutuhan oleh pelanggan eksternal melalui media Internet” (Foster et al., 2008). Jurnal EKSIS Vol 08 No 01 Mei 2015: halaman 29-36 30 Pengguna dapat mengakses sumber daya tersebut melalui koneksi jaringan Internet berkecepatan tinggi tanpa harus terkoneksi secara langsung dengan perangkat keras yang menyimpan sumber daya tersebut. Karena proses komputasi berada pada remote server, maka kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengakses sumber daya lebih rendah, yang mana dapat mengurangi biaya dan proses perawatan (Erenben, 2009).
Untuk beberapa alasan yang telah disebutkan maka seharusnya Cloud Computing menjadi solusi yang menarik bagi perguruan tinggi di Indonesia yang ingin mengurangi anggaran dibidang IT. Mahasiswa saat ini tidak dapat hidup jauh dari Internet. Melalui program seperti facebook, twitter, instagram, dan gmail, mahasiswa sudah terbiasa untuk menggunakan layanan teknologi berbasis cloud computing (Ercan, 2010). Oleh sebab itu mahasiswa berharap untuk dapat mengakses layanan teknologi digital di lingkungan kampus dimanapun dan kapanpun, termasuk layanan cloud yang mendukung media sosial. Sebagai tambahan, ada beberapa riset yang menunjukan bahwa solusi berbasis cloud sangat efektif untuk mendukung pembelajaran yang koorperatif dan kolaboratif (Thorsteinsson, 2010). Dari data statistik yang diperoleh pada penelitian di lingkungan universitas, ditemukan bahwa dengan menggunakan Cloud Computing maka 40% biaya dapat direduksi tanpa mengurangi efektifitas, juga meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Sudah dibuktikan bahwa penggunaan pembelajaran eletronik berbasis cloud akan meningkatkan waktu belajar dari 25% sampai dengan 50% (Praveena & Betsy, 2009).
METODE
MANFAAT CLOUD
Computing untuk Universitas Banyak manfaat dari penerapan cloud computing di Universitas. Manfaat ini dirasakan langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen, staf IT, staf administratif, hingga jajaran direksi universitas. Namun tidak semua pihak mendapatkan manfaat yang sama dari cloud computing, ada yang merasakan manfaat dari sisi peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, ada juga yang mendapatkan manfaat dari sisi ekonomi seperti penghematan sumber daya, dan ada yang mendapatkan manfaat dari sisi kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur. On IaaS PaaS SaaS Premise Appli cation Runti me App Services OS Hard ware Appli cation Runti me App Services OS Hard ware Appli cation Runti me App Services OS Hard ware Appli cation Runti me App Services OS Hard ware
Gambar 1.
Struktur pengguna layanan cloud computing di Universitas Cloud Computing menyediakan banyak layanan online yang dapat membantu pihak Universitas untuk mendukung skenario proses belajar dan mengajar secara lebih luas. Aplikasi yang disediakan umumnya adalah aplikasi berbasis web yang mudah untuk diakses dari mana saja, kapan saja melalui media Internet (Wu & Huang, 2011).
Gambar 2.
Layanan cloud yang diakses oleh pengguna di lingkungan Universitas Ada banyak layanan cloud computing (Google Docs, Dropbox, dll) yang sudah banyak digunakan di Universitas karena aplikasi tersebut murah, mudah digunakan, dan dapat diandalkan. Mahasiswa umumnya juga sudah terbiasa dengan berbagai layanan tersebut sehingga lebih mudah beradaptasi jika aplikasi tersebut digunakan dalam proses belajar dan mengajar di lingkungan Universitas. High availability, low response time, dan scalability adalah beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh layanan cloud computing ini, yang membuat layanan ini sangat menarik untuk diimplementasikan di dunia pendidikan terutama Universitas.
Aplikasi umum seperti Google Apps for Education atau Microsoft Office 365 menawarkan aplikasi online untuk mendukung produktifitas seperti penggunaan word processing, spread sheet, dan presentation yang dapat digunakan di kelas. Pengajar dapat menggunakan teknologi tersebut dalam berbagai cara, sebagai contoh pengajar menggunakan Google Spreadsheet untuk menampilkan nilai yang di bagikan secara online kepada mahasiswa (Blood, 2011). Dosen dan mahasiswa juga dapat menggunakan akun Google atau Microsoft untuk email yang dikombinasikan dengan nama domain dari institusi tersebut (Sclater, 2010), menggunakan media video streaming.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN CLOUD
FTI UKDW mencoba untuk menyeragamkan layanan email berbasis
cloud computing ini di lingkungan fakultas. Staf dilingkungan fakultas
dibuatkan email dengan domain staff.ukdw.ac.id, dan mahasiswa diberikan email
dengan domain ti.ukdw.ac.id untuk jurusan Teknik Informatika dan domain
si.ukdw.ac.id untuk jurusan Sistem Informasi. Setelah menerapkan layanan email
berbasis cloud selama kurang lebih satu semester, maka dari pengamatan yang
dilakukan ditemukan bahwa penerapan layanan ini mempunyai banyak manfaat dan
kelebihan yaitu:
a. Mahasiswa lebih sering mengakses email dibandingkan
dengan sebelum menggunakan layanan Google Apps. Mahasiswa berpendapat bahwa
layanan email yang baru lebih dapat diandalkan, mempunyai kapasitas penyimpanan
yang lebih besar, memiliki antar muka pengguna yang lebih mudah digunakan, dan
dapat diakses dari berbagai perangkat bergerak yang mereka miliki seperti
smartphone dan tablet.
b. Staf universitas terutama tenaga administrator dan dosen
juga berpendapat bahwa layanan yang baru lebih dapat diandalkan dan lebih mudah
untuk digunakan. Beberapa dari mereka juga berpendapat bahwa penggunaan layanan
yang baru lebih mudah karena terintegrasi dengan layanan yang lain seperti
google docs untuk penyimpanan dan pengaksesan data.
c. Karena berbasis
cloud computing maka layanan ini tidak penah terganggu seperti layanan
sebelumnya, sebagai contoh pada saat listrik padam.
d. Kapasistas penyimpanan yang besar. Karena Google Apps for
Education sendiri memberikan kapasitas yang tidak terbatas (unlimited) sehingga
pengguna tidak perlu risau karena kehabisan tempat penyimpanan.
e. Dari segi ekonomi,
layanan ini juga sangat menguntungkan karena tidak perlu
menyediakan server khusus untuk mail server, tidak perlu tenaga untuk perawatan
server, tidak perlu membeli hardisk dengan kapasitas besar untuk media
penyimpanan. Selain layanan email berbasis cloud, FTI UKDW juga sudah mulai
memanfaatkan layanan cloud yang lain seperti google docs untuk media
penyimpanan dokumen. FTI mempunyai masalah dalam melakukan pengarsipan dokumen
karena banyaknya dokumen yang harus dikelola seperti berkas kepangkatan dosen,
berkas sertifikasi dosen, surat tugas, berkas akreditasi jurusan, dan masih
banyak dokumen yang lain. Dengan layanan penyimpanan dokumen berbasis cloud ini
beberapa staf admin fakultas dan staf dosen berpendapat bahawa layanan ini
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan penyimpanan berkas elektronik ke
komputer server lokal. Beberapa keuntungan yang didapatkan adalah;
a. Tidak membutuhkan
server/komputer lokal untuk menyimpan berkas elektronik.
b. Berkas elektronik dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
b. Berkas elektronik dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
d. Kapasistas penyimpanan yang besar.
e. Dimungkinkan untuk melakukan kolaborasi antar pengguna pada saat bekerja dengan dokumen tertentu.
Karena keberhasilan dalam penerapan layanan email berbasis
cloud di lingkungan FTI UKDW maka pihak fakultas diharapkan dapat
merekomendasikan penggunaan layanan ini sampai pada level universitas, sehingga
layanan ini dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh semua fakultas di UKDW.
KELEMAHAN CLOUD
Namun ada beberapa isu yang perlu diperhatikan oleh pihak universitas dalam penggunaan layanan ini. Isu utama adalah kerahasiaan data, walaupun pihak penyedia layanan sudah memiliki standarisasi dan penjaminan keamanan data namun untuk data yang sifatnya sangat konfidensial.
KELEMAHAN CLOUD
Namun ada beberapa isu yang perlu diperhatikan oleh pihak universitas dalam penggunaan layanan ini. Isu utama adalah kerahasiaan data, walaupun pihak penyedia layanan sudah memiliki standarisasi dan penjaminan keamanan data namun untuk data yang sifatnya sangat konfidensial.
KESIMPULAN
Cloud Computing adalah paradigma komputasi baru yang
menjanjikan dan merupakan teknologi masa depan yang menyediakan banyak layanan
komputasi yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pada artikel ini sudah banyak
membahas arsitektur cloud computing dan beberapa contoh penerapan penggunaan
layanan tersebut khususnya di bidang pendidikan.
Beberapa contoh yang disajikan dan studi kasus penerapan
layanan cloud pada FTI UKDW menunjukan banyak manfaat yang diperoleh dalam
penggunaan layanan cloud computing di lingkungan universitas. Penggunaan
layanan SaaS cloud computing seperti email dan penyimpanan dokumen dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pihak universitas unuk pengadaan
infrastuktur berupa perangkat keras dan tenaga perawatan infrastruktur.
Layanan ini juga
lebih dapat diandalkan karena dikelola secara profesional oleh vendor yang
terpercaya seperti Google atau Microsoft. Selain layanan berbasis SaaS seperti
email dan media penyimpanan berbasis cloud, universitas juga dapat mengeksplorasi
lebih lanjut penggunaan teknologi cloud computing untuk layanan IaaS dan PaaS.
Universitas dapat mulai mencoba mempertimbangkan untuk
melakukan migrasi beberapa server atau aplikasi sistem informasi yang saat ini
masih dikelola di server lokal kedalam layanan berbasis cloud. Untuk itu
universitas juga perlu menyiapkan tenaga ahli dibidang cloud computing untuk
migrasi aplikasi yang sudah ada kedalam cloud. Langkah ini diharapkan juga
dapat memberi manfaat yang sama seperti layanan SaaS yang sudah digunakan
sebelumnya. Untuk data atau informasi yang sifatnya konfidensial, universitas
dapat menerapkan arsitektur berbasis hybrid cloud, sehingga data konfidensial
masih dapat disimpan secara on-premise, sedangkan aplikasi yang lain sudah
memanfaatkan teknologi cloud secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar