NOVEL DI ATAS SAJADAH
Nama Buku :
Di Atas Sajadah Cinta
Pengarang :
Habiburahman El Shizary
Penerbit :
Republika ,Pesantren Basmala Indonesia ,MD Entertaiment
Tahun Penerbit : Tahun 2007
Mamduh,seorang aristokrat
keturunan Pasha,jatuh cinta kepada seseorang gadis yang mempesonanya lahir
batin.Gadis ini yang penuh kesederhanaan,Kesehajaan,dan Mulia
Akhlaknya,setia,lembut,cantik
dan kecerdasannya sangat menakjubkan.Kepadanya dia
Menambatkan hati dan yakni
telah menemukan pasangan hidup yang tepat untuk sama-samaMenempatkan hatinya dan yakin telah menemukan pasangan hidup yang tepat
untuk sama-sama menempatkan cinta mereka dalam ikatan suci di ridhai
Allah,yaitu ikatan pernikahan.
Namun
sosok si gadis ditolak mentah-mentah oleh ayah Mamduh hanya karena orangtua si
gadis seorang tukang cukur. Mamduh dianggap telah memilih pasangan yang salah
dari strata sosial yang jauh berbeda dengan keluarganya. Penolakan sang ayah,
tentu saja melukai hati Mamduh. Namun dia tetap menghormati orangtuanya dan
tentu saja tetap yakin dengan cintanya kepada sang gadis. Hingga akhirnya
mereka memutuskan menikah –walau tanpa restu– dan hidup serba kekurangan
sebagai calon dokter di daerah kumuh.Kenikmatan hidup sebagai orang kaya,
ditinggalkannya. Dia yakin jalan yang ditempuhnya diridhai Allah. Kendati demi
itu, dia selalu dirongrong oleh kedhaliman sang ayah yang tetap menyetuji
pernikahannya itu.
“…Adakah
di dunia ini kebahagiaan melebihi pertemuan dua orang yang diikat kuatnya
cinta? Hidup bahagia adalah hidup dengan gairah cinta. Dan kenapakah
orang-orang di dunia merindukan surga di akhirat? Karena di surga Allah
menjanjikan cinta. Ah, saya jadi teringat perkataan Ibnu Qayyim, bahwa
nikmatnya persetubuhan cinta yang dirasa sepasang suami-isteri di dunia adalah
untuk memberikan gambaran setetes nikmat yang disediakan oleh Allah di surga…Jika
percintaan suami-isteri itu nikmat, maka surga jauh lebih nikmat dari semua
itu. Nikmat cinta di surga tidak bisa dibayangkan. Yang paling nikmat adalah
cinta yang diberikan oleh Allah kepada penghuni surga , saat Allah
memperlihatkan wajah-Nya. Dan tidak semua penghuni surga berhak menikmati
indahnya wajah Allah SWT. Untuk nikmat cinta itu, Allah menurunkan petunjuknya
yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Yang konsisten mengikuti petunjuk Allah-lah
yang berhak memperoleh segala cinta di surga.Melalui penghayatan cinta ini,
kami menemukan jalan-jalan lurus mendekatkan diri kepada-Nya…”
Tekad yang bulat dan percaya berada
dalam lindungan Lillahi Rabbi, secara perlahan merubah hidup mereka. Tahun
berbilang, waktu berganti, mereka akhirnya hidup sukses setelah 9 tahun
menderita. Mamduh menjadi dokter spesialis syaraf dan istrinya spesialis
jantung. Allahu Akbar…
Di cerita Ketika Derita Mengabadikan
Cinta ini, termaktub semua cerita cinta, yaitu cinta manusia kepada Rabbnya,
kepada Rasulnya, pemimpinnya, sahabatnya, keluarga bahkan kecintaan pada diri
sendiri. Membacanya, bertebar hikmah yang dapat ditarik untuk dijalani dalam
kehidupan ini.Pantaslah bila buku ini –sebagaimana wasiat penulis dan
penerbitnya– dijadikan sebagai cenderamata pernikahan, atau kado buat sahabat
guna berbagi hidayah, hikmah dan manfaat dari membaca buku yang kini
diangkatkan ke layar kaca sebagai sinetron religius itu.
Maknanya dari cerita ini :
Maknanya dari cerita ini :
Buku Di Atas Sajadah Cinta adalah kisah-kisah teladan islami, meneguhkan iman dan menenteramkan. Juga buku ini menampilkan berbagai kisah motivasi dan pengajaran yang sesuai untuk diambil ibrah. Buku ini mengandungi 38 kisah .
Pengisian kehidupan dunia untuk akhirat, buku ini kebanyakan mengisahkan tentang cinta yang diridhai oleh Allah. Cinta antara dua Adam dan Hawa yang sememangnya fitrah jika berlandaskan kecintaan kepada Allah pasti akan membangkitkan keharmonian, kebahagian dan kesucian dalam cinta itu. Sang suami yang mengasihi dan beramanah dan sang isteri yang ridha dan mengerti akan tanggungjawab pasti akan muncul daripada Cinta kepada yang Satu. Cerita ini termuat dalam judul :Di Atas Sajadah Cinta, Ketika Derita Mengabadikan Cinta danNyanyian Cinta.
Bagaiman dengan perihal sahabat sejati, Tiga Lelaki Berjiwa Malaikat yang mengisahkan begitu kuatnya kasih sayang antara tiga orang sahabat, Abu Abdillah, Hamdi dan Usamah di mana mereka sanggup membantu sahabat lain yang susah walaupun saat itu mereka turut dalam kesukaran.begitu juga pemberian wang Hamdi untuk sahabatnya Abu Abdillah yang dalam kesusahan kembali ke tangannya semula. Begitu juga dalam kisah Ketika Cinta Berbuah Syurga.
Dalam arti kasih sayang anatara adik-beradik dan perjuangan pula, Kesatria Bercadar Hitam menceritakan peristiwa berlatarkan perang di antara tentara muslimin yang diketuai oleh Khalid al-Walid dengan tentera Romawi. Di dalam kisah ini, Khaulah adik kepada Dhirar sanggup turun ke medan perang bertempur dengan tentera Romawi setelah mengetahui abangnya Dhirar ditawan oleh pihak musuh, dia memberanikan diri untuk menolong kakaknya.Beliau dilihat sebagai penyelamat tentera Islam di mana ketika itu mereka terdesak mundur disebabkan desakan tentera Romawi. Beliau datang dengan berpakaian dan bertutup wajah hitam, hanya matanya kelihatan seperti seekor elang yang mencari mangsanya. Mengayun pedang kekiri dan kekanan menyebabkan puluhan askar-askar Romawi tumbang seperti daun yang gugur. Kehadirannya itu juga membangkitkan semangat tentera Islam untuk terus berjuang. Di akhir perang tersebut Khaulah dan tentera muslimin menang dan dapat membebaskan kembali abangnya, Dhirar.
Begitu banyak hikmah yang dapat diambil dari buku ini.
Narasumber : https://surgabukudigital.blogspot.com